Baru Darjah 4, Anak Kecil Ini Sudah Mencapai Income RM18,000 Sebulan! Anda Pasti Tak Percaya Barang yang Dijualnya, dan Ternyata Modalnya Cuma…!!


Teksturnya seperti tanah liat, warnanya beragam, dan dijual dengan berbagai bentuk. Tidak heran jika mainan ini selalu laris manis diborong pembeli di acara-acara bazaar maupun secara online.

Almeyda Nayara adalah gadis cilik di balik popularitas slime di Indonesia.


Dia baru duduk di Darjah 4. Namun, citarasa bisnesnya betul2 menjadi. Terbukti dia boleh mencium kesempatan bisnes dari sebuah mainan sejenis jelly yang lebih dikenal slime. Semua bermula ketika suatu hari seorang kakak kelas membawakan mainan tersebut.

Dia langsung tertarik dan mencuba membuatnya sendiri di rumah. Berbekal wang 50.000 rupiah yang ia minta dari sang ibu, Naya membeli semua bahan-bahan untuk membuat slime. Dia pun belajar caranya dari tutorial di YouTube.

Sang ibu sempat marah kerana tidak menyukai apa yang dilakukan putrinya. Naya tidak putus asa dan membuat slime secara diam-diam di kamar mandi. Setelah beberapa kali gagal, akhirnya dia memberanikan diri untuk menjual slime karyanya kepada teman-temannya di sekolah. Kala itu, satu gelas slime dihargai 8.000 rupiah (RM2.50)

Menambah Instagram sebagai media berjualan.

Tidak hanya berjualan dari kelas ke kelas di sekolahnya, Naya memutuskan untuk memanfaatkan teknologi agar jualannya boleh meningkat. Dia akhirnya memilih Instagram mengingat fenomena online shop yang sangat kuat dalam dunia usaha.

Pertama kali membuat akun Instagram, Naya mengaku hanya memiliki followers 12 orang yang terdiri dari saudara-saudaranya. Dia pun meminta teman-temannya untuk mempromosikan akunnya dan dari situ slime karyanya menjadi viral. Saat ini ada lebih dari 200.000 ribu orang menjadi followers Naya di Instagram.

Kerana semakin terkenal, Naya pun mulai berinovasi. Dia tidak hanya menjual slime biasa yang disimpan dalam gelas plastik kecil. Berbagai bentuk mainan dibentuk ini dapat dibeli melalui akun Instagram-nya: nayaslime18. Ada bentuk jagung, semangka, serta boneka-boneka lucu yang tidak akan rusak meski diremas-remas.

Mainan ini pun tak pernah sepi peminat.

Meski menjadi jutawan cilik, Naya tidak lupa bersedekah.


Sang ibu mengakui bahwa dalam sebulan, Naya boleh mendapat penghasilan kotor sebesar 60 juta rupiah (RM18,500). Dari angka itu, keuntungan bersihnya adalah sekitar 35 hingga 40 juta rupiah.

Meski telah mengantongi banyak wang di usia dini, Naya tidak lantas berfoya-foya. Dia justru sangat berkomitmen menyisihkan 30 sampai 40 persen penghasilan untuk bersedekah.

Jiwa sosialnya ini tumbuh bahkan sebelum penghasilannya mencapai angka jutaan. Saat masih berjualan di sekolah, Naya sudah mulai menyedekahkan wang hasil jualan untuk membelikan buku iqra’ dan Al Quran bagi Tempat Pendidikan Al Quran di belakang rumahnya.

Kini, Naya pun menabung untuk tujuan yang tidak kalah mulia, yakni, mendirikan pesantren serta membeli mobil ambulans dan mobil jenazah untuk masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Kemarin (31/10/2016) Naya mengunggah sebuah foto di Instagram-nya yang memperlihatkan dirinya bersama dengan seseorang yang dipanggil Om Jack. Pria yang tinggal di Jawa Barat itu rupanya adalah seorang tukang parkir sejak tahun 1992.

Meski berprofesi sebagai juru parkir, tapi rupanya Om Jack memiliki sebuah sekolah gratis untuk anak anak tidak mampu di Rancaekek, Jawa Barat. Naya sendiri mengaku sangat terinspirasi olehnya.


Cerita Naya mengajari betapa pentingnya pendidikan entrepeneurship, kebebasan berkreativitas, serta bimbingan orangtua untuk diterapkan sejak dini kepada anak-anak.

Semoga akan lahir Naya-Naya berikutnya yang boleh berkontribusi positif kepada keluarga, lingkungan dan negara.
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
Kode DFP2